Dikaruniai 2 anak laki-laki yang kini memasuki usia toodler (3th) dan yang 1 lagi balita (10 Bulan), merupakan berkah tersendiri bagi saya. Dan sejak menjadi seorang Ibu, saya sangat aware terhadap kesehatan anak-anak. Terlebih di era new normal seperti ini, menjaga keluarga untuk tetap sehat merupakan keharusan yang mutlak harus dijalankan.
Tak hanya ancaman pandemi yang belum berakhir, tetapi penyakit lain yang senantiasa mengintai adalah Anemia. Apa itu anemia? Anemia merupakan suatu kondisi rendahnya kadar Hb (Hemoglobin) atau sel darah merah dibandingkan kadar normal. Lalu, penyebab Anemia adalah kurangnya asupan zat besi kedalam tubuh. Dan karena saya juga mantan penderita Anemia. Saya mengetahui kalau saya menderita penyakit Anemi ketika dulu saya menginjak usia pubertas dan memasuki masa menstruasi. Setiap periode menstruasi datang, tubuh saya seperti sangat lemas, letih, dan lunglai. Tak jarang juga kepala pusing seperti merasa berputa-putar. Walaupun kedua anak saya laki-laki, saya tetap khawatir jika penyakit Anemia yang dulu pernah saya derita menurun kepada mereka.
Sumber: IG NutrisiBangsa
Anemia dapat diturunkan? Ya, penyakit Anemia bisa diturunkan dan terjadi lintas generasi.Survei dari Riskesda 2018 menyebutkan bahwa 1 dari 3 anak Indonesia berusia dibawah 5 tahun berpotensi terhambat tumbuh kembangnya akibat Anemia. Oleh karena itu, saat saya mengetahui bahwa saya memiliki riwayat anemia saat remaja, ketika dinyatakan hamil, saya rutin mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak zat besi, dan tidak lupa saya boosting dengan mengkonsumsi vitamin zat besi.
Sumber : IG NutriBangsa
Dan begitu juga ketika anak-anak lahir, di 1000 hari pertama kehidupanya saya sangat aware terhadap tumbuh kembang mereka. Selalu berusaha memenuhi kebutuhan nutrisi harian mereka dengan baik. Memasak makanan yang beragam tidak lupa dengan tambahan daging merah, ikan, hati dan ayam agar kebutuhan nutrisinya tercukupi.
Saya bertekad memutus mata rantai penyakit anemia mulai lingkaran terkecil, anak-anak saya. Salah satu usahanya yang saya lakukan adalah dengan pemenuhan asupan Zat Besi. Perlu diketahui bahwa kekurangan zat besi adalah kondisi ketika kadar ketersediaan zat besi dalam tubuh lebih sedikit dari kebutuhan harian. Sebagai bagian dari hemoglobin, fungsi utama zat besi adalah mengantarkan oksigen dari paru-paru untuk digunakan oleh bagian-bagian dalam tubuh anak. Tanpa zat besi, organ-organ tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup sehingga menyebabkan gangguan tumbuh kembang anak baik secara kognitif, fisik, hingga sosial.
Besar harapan saya agar anak-anak saya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Dengan dukungan dari suami dan keluarga, saya juga terus berusaha mencari informasi mengenai penanganan dan cara-cara agar keluarga terhindar dari penyakit Anemia. Berbekal mengikuti banyak Kuliah Whatsapp dan juga mencari informasi dari media sosial yang kredibel seperti dari Official Instagram @nutrisibangsa. Setiap konten di Official instagram @nutrisibangsa sangat bermanfaat bagi saya untuk lebih memahami apa-apa saja nutrisi yang baik dikonsumsi untuk anak dan keluarga.
sumber : IG Nutribangsa
Tak melulu soal nutrisi, melalui Official Instagram @NutrisiBangsa juga menghadirkan informasi penting lainnya seperti parenting, mpasi, kehamilan, menyusui dan banyak lagi lainnya. Dari sana juga saya mendapatkan ide untuk memasak Mpasi dengan kandungan nutrisi yang seimbang untuk anakku yang masih Balita.
Dikaruniai 2 anak laki-laki yang kini memasuki usia toodler (3th) dan yang 1 lagi balita (10 Bulan), merupakan berkah tersendiri bagi saya. Dan sejak menjadi seorang Ibu, saya sangat aware terhadap kesehatan anak-anak. Terlebih di era new normal seperti ini, menjaga keluarga untuk tetap sehat merupakan keharusan yang mutlak harus dijalankan.
Tak hanya ancaman pandemi yang belum berakhir, tetapi penyakit lain yang senantiasa mengintai adalah Anemia. Apa itu anemia? Anemia merupakan suatu kondisi rendahnya kadar Hb (Hemoglobin) atau sel darah merah dibandingkan kadar normal. Lalu, penyebab Anemia adalah kurangnya asupan zat besi kedalam tubuh. Dan karena saya juga mantan penderita Anemia. Saya mengetahui kalau saya menderita penyakit Anemi ketika dulu saya menginjak usia pubertas dan memasuki masa menstruasi. Setiap periode menstruasi datang, tubuh saya seperti sangat lemas, letih, dan lunglai. Tak jarang juga kepala pusing seperti merasa berputa-putar. Walaupun kedua anak saya laki-laki, saya tetap khawatir jika penyakit Anemia yang dulu pernah saya derita menurun kepada mereka.
Sumber: IG NutrisiBangsa |
Anemia dapat diturunkan? Ya, penyakit Anemia bisa diturunkan dan terjadi lintas generasi.Survei dari Riskesda 2018 menyebutkan bahwa 1 dari 3 anak Indonesia berusia dibawah 5 tahun berpotensi terhambat tumbuh kembangnya akibat Anemia. Oleh karena itu, saat saya mengetahui bahwa saya memiliki riwayat anemia saat remaja, ketika dinyatakan hamil, saya rutin mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak zat besi, dan tidak lupa saya boosting dengan mengkonsumsi vitamin zat besi.
Sumber : IG NutriBangsa |
Dan begitu juga ketika anak-anak lahir, di 1000 hari pertama kehidupanya saya sangat aware terhadap tumbuh kembang mereka. Selalu berusaha memenuhi kebutuhan nutrisi harian mereka dengan baik. Memasak makanan yang beragam tidak lupa dengan tambahan daging merah, ikan, hati dan ayam agar kebutuhan nutrisinya tercukupi.
Saya bertekad memutus mata rantai penyakit anemia mulai lingkaran terkecil, anak-anak saya. Salah satu usahanya yang saya lakukan adalah dengan pemenuhan asupan Zat Besi. Perlu diketahui bahwa kekurangan zat besi adalah kondisi ketika kadar ketersediaan zat besi dalam tubuh lebih sedikit dari kebutuhan harian. Sebagai bagian dari hemoglobin, fungsi utama zat besi adalah mengantarkan oksigen dari paru-paru untuk digunakan oleh bagian-bagian dalam tubuh anak. Tanpa zat besi, organ-organ tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup sehingga menyebabkan gangguan tumbuh kembang anak baik secara kognitif, fisik, hingga sosial.
Besar harapan saya agar anak-anak saya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Dengan dukungan dari suami dan keluarga, saya juga terus berusaha mencari informasi mengenai penanganan dan cara-cara agar keluarga terhindar dari penyakit Anemia. Berbekal mengikuti banyak Kuliah Whatsapp dan juga mencari informasi dari media sosial yang kredibel seperti dari Official Instagram @nutrisibangsa. Setiap konten di Official instagram @nutrisibangsa sangat bermanfaat bagi saya untuk lebih memahami apa-apa saja nutrisi yang baik dikonsumsi untuk anak dan keluarga.
Tak melulu soal nutrisi, melalui Official Instagram @NutrisiBangsa juga menghadirkan informasi penting lainnya seperti parenting, mpasi, kehamilan, menyusui dan banyak lagi lainnya. Dari sana juga saya mendapatkan ide untuk memasak Mpasi dengan kandungan nutrisi yang seimbang untuk anakku yang masih Balita.
Makasih infonya mak
BalasHapusPenting banget nih tau tentang nutrisi ya mom agar penyakit khususnya anemia bisa hilang
BalasHapusPenting sekali untuk memastikan anak kita memiliki asupan zat besi yang cukup ya bun. Semoga anemia dapat berkurang dengan edukasi semacam ini.
BalasHapusBenar mom ... anemia menjadi penyakit tersembunyi yg tanpa kita sadari bisa berakibat fatal pada tumbuh kembanb anak
BalasHapusMakasih mba, dah diingetin lagi soal anemia. Musti follow Nutrisi Bangsa nih biar makin aware, apalagi si bocah makannya kadang semau-maunya aja.
BalasHapusTq mbak infonya .. aq jg pnederut anemia tp gak tau trnyata bisa nurun ke anak. Harus jd ektsra hati² lg ni ...
BalasHapusNgeri ngerdi sedap sih adb ini, pernah juga dibahas sama dr metta sih seberapa ngerinya adb ke anak, mempengaruhi segala aspek.
BalasHapusJadi PR banget emang soal asupan nutrisi dari makanan. Thanks for sharing mom
BalasHapusWaahh cocok nih infonya buat aku. Karena aku punya histori tekanan darah rendah
BalasHapus